Memulai mimpi menjadi fesyen desainer sejak empat tahun lalu, Angie Blaire memulai dengan lini Blaire Signature Style yang terinspirasi dari gaya seorang lady. Angie mengolah kembali sisi elegan para lady dengan mengolah kembali busana vintage dari berbagai era.
 
“Gaya aslinya memang lebih klasik yah, tetap lady look," tuturnya saat berbincang dengan Okezone di House of Blaire, kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Oktober 2012.
 
Namun, seiring perjalanannya, Angie mulai mengeksplor sisi lain dirinya yang senang bermain-main dengan eksperimen. Melalui labelnya Blaire, Angie menciptakan busana-busana yang lebih berani, playful, dan risky.
 
Meski mengusung gaya yang berbeda, kedua lini busana dari desainer asal Semarang ini tetap saling berhubungan. Pasalnya, keduanya sama-sama memiliki tampilan yang klasik, flirty dan cheerful dengan menonjolkan cutting yang minimalis, serta permainan detail yang ada di setiap karyanya.
 
"Aku sendiri memang menghadirkan dua gaya yang berbeda, yang satu memang ada sisi lady like yang lebih mature, tapi masih sama-sama Blaire, jadi tergantung klien apakah suka klasik atau playfull," imbuhnya.
 
Dan untuk melengkapi itu semua, Angie juga menciptakan sebuah lini baru yang dikhususkan untuk koleksi busana pengantin wanita. Tentunya dengan konsep klasik yang masih konsisten untuk diusungnya, namun tetap bisa memberikan sentuhan romantisme pada pemakainya.
 
“Kalau untuk konsep busana pengantin, memang enggak yang harus wah, tapi lebih karena praktis dan bisa semuanya akan terkesan sama keromantisan pengantinnya,” tutupnya.
(tty)