Nila Salin, Ikan Unggulan Mampu Hidup Dalam Air Berkadar Garam Tinggi

Posted by Aulia Afzal On Rabu, 08 Agustus 2012 0 komentar
Nila Salin, Ikan Unggulan Mampu Hidup Dalam Air Berkadar Garam Tinggi

detail berita
ikan nila sallin (Foto: Kominfo.go.id)

JAKARTA - Ibarat superman, ada Ikan Nila super (unggulan) yang mampu hidup dalam air berkadar garam tinggi. Semakin sulitnya diperoleh lahan daratan dan perairan umum seperti kolam, waduk, sungai akibat konflik kepentingan aktivitas pembangunan industri dan pemukiman menjadi kendala peningkatan dan akselerasi produksi ikan air tawar termasuk ikan nila.

Padahal sebenarnya ada lahan ataupun wilayah lain yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan untuk membudidayakan ikan, seperti lahan marjinal dan kawasan pertambakan. Saat ini terdapat 60.000 hektar lahan marjinal dan kawasan pertambakan yang belum optimal termanfaatkan.

Melihat peluang tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak 2008 telah menginisiasi kembali pengembangan ikan nila unggul SALIN yang mampu berkembang dan tumbuh di perairan payau dengan kadar garam 20 – 30 ppt melalui pemanfaatan karakter euryhaline (kemampuan beradaptasi) yang dimiliki ikan nila. 

Kegiatan perekayasaan teknologi diawali dengan tahapan uji tantang salinitas tinggi pada 8 varietas ikan nila yang dilanjutkan dengan proses hibridisasi melalui metoda “diallel crossing” atau “resiprokal”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratoria Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika (LAPTIAB) di kawasan PUSPIPTEK Serpong untuk pengujian skala laboratorium.

Sedangkan pada skala lapang dilaksanakan di area pertambakan Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar dan Laut milik Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat yang terletak di Sungai Buntu Kabupaten Karawang.

Setelah melalui tahap uji performa, direncanakan tahun 2012 ikan nila Salin ini akan dirilis. Melengkapi program pengembangan teknologi pembenihan ikan nila Salin, BPPT juga melakukan perekayasaan teknologi produksi suplemen pakan pemacu pertumbuhan ikan nila yang berbasis pada teknologi protein rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) dan perekayasaan teknologi produksi vaksin DNA Streptococcus.

Kegiatan ini merupakan penerapan inovasi baru dalam menghasilkan pakan suplemen protein rGH yang berbasis pada inovasi bioteknologi protein serta inovasi bioteknologi berbasis DNA untuk menghasilkan vaksin DNA Streptococcus yang nantinya dapat menjadi paket kesatuan dengan produk ikan nila SALIN.

Kontribusi BPPT dalam inovasi dan aplikasi teknologi diharapkan dapat memberikan dampak pada percepatan peningkatan produksi ikan sebagai sumber pangan protein bagi masyarakat sekaligus membuka peluang peningkatan ekonomi melalui ekspor. Inovasi teknologi akan terus dilakukan untuk menghasilkan ikan nila unggulan lainnya. (humasBPPT/TAB) (adv).
(amr)

0 komentar:

Posting Komentar