Susi Susanti Tanggapi Duel "Aneh" di Olimpiade

Posted by Aulia Afzal On Selasa, 31 Juli 2012 0 komentar
Susi Susanti Tanggapi Duel "Aneh" di Olimpiade

Wasit kehormatan Torsten Berg memberikan kartu hitam untuk pasangan putri INA dan Korsel. (Foto: Getty Image)
Wasit kehormatan Torsten Berg memberikan kartu hitam untuk pasangan putri INA dan Korsel. (Foto: Getty Image)
JAKARTA – Meski harus bermain rubber set, namun, pertandingan yang mempertemukan antara ganda putri Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari dengan ganda putri Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung tidak menarik dan cenderung aneh.
 
Baik Polii/Meiliana dan Jung Eun/Min Jung terkesan enggan memenangkan laga terakhir Grup, hal tersebut tak lain demi menghindari pasangan China di Grup lain. Namun, pasangan Negeri Ginseng akhirnya tampil sebagai pemenang dengan skor 18-21 21-14 dan 21-12.
 
Hasil tersebut memaksa pasangan Korsel bertemu dengan unggulan China Wang Xiaoli/ Yu Yang. Sementara Polii/Meiliana akan berhadapan dengan pasangan Korsel Jung Kyung Eun/Kim Ha Na.
 
Mantan pebulutangkis nomor satu Indonesia, Susi Susanti lantas menanggapi peristiwa memalukan tersebut. Menurutnya pertandingan dini hari tadi mencederai sportifitas dunia olahraga, khususnya bulutangkis.
 
“Kedua pasangan tampil kurang serius, mereka bermain saling mengalah. Jelas hal itu dapat mencederai sportifitas bulutangkis. Sangat disayangkan kejadian seperti itu harus terjadi di Olimpiade,” ucap Susi, saat dihubungi Okezone, Rabu (1/8/2012).
 
“Harusnya pemain itu tampil all-out jangan takut kalah, karena seorang juara itu nggak takut menghadapi siapa pun. Saya justru salut sama pasangan Denmark (Christinna Pedersen/Kamilla Rytter-Juhl), mereka main nothing to lose,” lanjutnya.
 
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1998 itu kemudian mengungkapkan bahwa sistem yang ada saat ini juga turut berperan menjadikan setiap tim dapat melakukan ‘strategi’ demi menjaga kans mereka meraih medali.
 
“Sistem seperti ini seharusnya diubah, enggak cocok diterapkan sekarang. Karena memberikan peluang setiap negara untuk melakukan pengaturan, menurut saya sistem ini ngga fair,” imbuhnya.
 
“Berbeda dengan jaman saya main, yang masih menerapkan sistem gugur. Kalo kalah ya kalah, pemenangnya ialah mereka yang tampil bagus,” tutur istri dari Alan Budi Kusuma.
 
Meski mengaku kecewa terhadap insiden tersebut, Susi secara bijak menyatakan bahwa setiap tim memiliki hak untuk mengatur strategi demi mencapai target yang direncanakan.
 
“Ya, setiap tim memiliki strategi masing-masing, meski kenyataannya mengecewakan penonton. Tapi saya berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, apalagi di ajang bergengsi seperti Olimpiade,” tutupnya.
(fit)

0 komentar:

Posting Komentar