DAMASKUS - Jenderal kuat Suriah yang membelot Manaf Tlass untuk pertama kalinya muncul di depan publik pasca melarikan diri dari negaranya. Dalam pernyataannya, Tlass menyerukan agar Suriah dan mulai bangkit kembali pasca krisis yang mendera negara itu.

Tlass membuat kemunculan pertamanya ini di televisi Arab Saudi Al Arabiya. Dalam kesempatan itu Tlass dilaporkan hanya membacakan pernyataan tertulis.

"Rakyat harus bersatu untuk membangun Suriah setelah kejatuhan Assad dan melakukan hal mustahil sekalipun untuk meyakinkan terciptanya persatuan serta memulai membangun Suriah yang baru," ujar Tlass seperti dilansir AFP, Rabu, (25/7/2012).

"Saya telah melihat Suriah mengalami masa-masa sulit dimana orang-orang tidak berdosa menjadi korban dan satu-satunya kejahatan adalah seruan terhadap hadirnya kebebasan. Suriah baru nantinya tidak harus dibangun atas dasar balas dendam, pengecualian ata monopoli," tambah Tlass.

Dalam kesempatan itu, Tlass mengatakan ia berbicara dalam kapasitasnya sebagai salah satu putra dari tentara Suriah yang menolak kebijakan rezim Suriah pimpinan Bashar al-Assad.

"Saya sebagai salah seorang putra dari tentara Suriah menolak penggunaan cara-cara keji, kriminal dan korupsi yang merupakan kejahatan atas negara kita," tutur Jenderal Tlass dalam pernyataannya.

Namun Tlass menolak menyalahkan tentara Suriah yang tidak membelot dengan mengatakan bahwa para tentara itu bukan bagian dari rencana pembunuhan atas warga Suriah.

"Apapun kesalahan yang dilakukan tentara Suriah mereka adalah pasukan terhormat yang bukan merupakan bagian dalam rencana pembunuhan. Mereka adalah perpanjangan tangan dari Tentara Pembebasan Suriah," tegas Tlass.

"Adalah tugas seluruh rakyat Suriah untuk bersatu membangun Suriah yang bebas dan demokratis," tambah Tlass.

Jenderal Tlass sendiri dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Presiden Assad. Sosoknya pun diketahui merupakan anak dari mantan Menteri Pertahanan Suriah.

Saat ini Tlass dilaporkan melarikan diri ke Prancis. Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Presiden Francois Hollande.

Pembelotan Tlass ini mendapat apresiasi dari kalangan oposisi Suriah. Dalam pernyataanya oposisi bahkan menyerukan agar ada lebih banyak lagi petinggi militer yang membelot dan bergabung bersama mereka.(rhs)