Dubes AS untuk Kenya Mundur Diiringi Isu Miring

Posted by Aulia Afzal On Selasa, 03 Juli 2012 0 komentar
Dubes AS untuk Kenya Mundur Diiringi Isu Miring

Scott Gration dan Presiden Barack Obama (Foto: The Guardian)
Scott Gration dan Presiden Barack Obama (Foto: The Guardian)
WASHINGTON - Gara-gara memiliki perbedaan sikap dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait prioritas kebijakan dan gaya kepemimpinan, Duta Besar AS untuk Kenya Scott Gration mengundurkan diri. Pengunduran diri Gration ini pula diikuti dengan terkuaknya sejumlah masalah yang melibatkan dirinya dan sejumlah staf kedutaan.

"Perbedaan sikap dengan Washington terkait dengan gaya kepemimpinan Saya serta sejumlah prioritas, memaksa Saya untuk meninggalkan jabatan ini," ujat Gration dalam surat pengunduran dirinya, seperti dilansir The Guardian, Selasa, (3/7/2012).

"Saya sangat bangga dengan 35 tahun karir diplomatik yang Saya dedikasikan untuk melayani AS. Saya melakukannya dengan mengutamakan integritas dan standar estetika yang tinggi," tutur Gration.

Pengunduran diri Gration ini pun sontak mengejutkan sejumlah pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Kenya. Gration sendiri telah menjabat Dubes AS untuk Kenya sejak satu tahun lalu.

Gration kabarnya mengundurkan diri setelah sepekan lalu Kedubes AS membuat marah Pemerintah Kenya melalui informasinya, kelompok militan akan melancarkan serangan terhadap Kota Pelabuhan Mombasa. Pemerintahan Kenya menyebut pernyataan Kedubes AS itu adalah sebuah bentuk sabotase ekonomi.

Namun, kabar lain yang menyudutkan Gration juga berhembus seiring dengan pengunduran dirinya. Gration dikabarkan kerap memiliki masalah dengan para staf kedutaan yang dipimpinnya.

Mantan Mayor Jenderal di Angkatan Udara AS itu kabarnya juga memiliki gaya kepemimpinan yang eksentrik dan konfrontatif. Hal ini diduga sebagai pemicu utama seringnya ia bersitegang dengan para stafnya. Bahkan sebuah sumber menyebutkan, Gration sempat mengancam stafnya bahwa ia akan menembak mereka jika mereka tidak patuh.

Tidak hanya itu, Gration yang dilaporkan dekat dengan Presiden Barack Obama ini kabarnya juga menggunakan fasilitas kantor demi urusan bisnisnya. Namun, hingga saat ini pihak Kementerian Luar Negeri belum memberikan komentar terkait dengan pengunduran diri Gration ini.(rhs)

0 komentar:

Posting Komentar