Marty: Kekerasan Suriah Harus Dihentikan Sekarang!
Kondisi di Suriah (Foto: Reuters)
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membahas isu Suriah di Pertemuan G20 di Los Cabos Meksiko. Indonesia pun makin khawatir ketika melihat banyaknya korban jiwa yang terus berjatuhan di Suriah.
"Posisi kita tetap sama, yaitu kekerasan harus segera dihentikan sekarang, bukan besok lusa, karena kita lihat kekerasan dan korban selalu berjatuhan. Bila kita tidak terusik dengan itu, kita bukanlah manusia. Pelaku kekerasan juga tidak dapat dibenarkan," ujar Marty, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu (27/6/2012).
Marty menilai, ada kesulitan dalam pelaksanaan proses perdamaian Suriah yang digagas oleh mantan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan. Namun Presiden SBY tetap melobi negara-negara besar seperti Amerika SErikat (AS) dan Rusia untuk berkoalisi guna mendukung perdamaian Suriah.
Ketika disinggung mengenai mekanisme evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Suriah, Marty mengatakan bahwa saat ini sudah 13 kloter WNI dipulangkan dari Suriah. Total dari jumlah WNI itu mencapai 317 orang.
"Kalau kita gegabah dalam menggerakkan mereka tanpa mekanisme, hal itu akan mengancam keselamatan mereka." imbuhnya.
Marty juga mengatakan, saat ini kerja tim observer sedang ditunda. Hal itu disebabkan karena tidak memungkinkannya menjalankan misi pengawasan di saat insiden kekerasan sedang berlangsung.(faj)
"Posisi kita tetap sama, yaitu kekerasan harus segera dihentikan sekarang, bukan besok lusa, karena kita lihat kekerasan dan korban selalu berjatuhan. Bila kita tidak terusik dengan itu, kita bukanlah manusia. Pelaku kekerasan juga tidak dapat dibenarkan," ujar Marty, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu (27/6/2012).
Marty menilai, ada kesulitan dalam pelaksanaan proses perdamaian Suriah yang digagas oleh mantan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan. Namun Presiden SBY tetap melobi negara-negara besar seperti Amerika SErikat (AS) dan Rusia untuk berkoalisi guna mendukung perdamaian Suriah.
Ketika disinggung mengenai mekanisme evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Suriah, Marty mengatakan bahwa saat ini sudah 13 kloter WNI dipulangkan dari Suriah. Total dari jumlah WNI itu mencapai 317 orang.
"Kalau kita gegabah dalam menggerakkan mereka tanpa mekanisme, hal itu akan mengancam keselamatan mereka." imbuhnya.
Marty juga mengatakan, saat ini kerja tim observer sedang ditunda. Hal itu disebabkan karena tidak memungkinkannya menjalankan misi pengawasan di saat insiden kekerasan sedang berlangsung.
0 komentar:
Posting Komentar