Israel Ibaratkan Ahmadinejad bak Tokoh Jahat di Kitab Ester

Posted by Aulia Afzal On Selasa, 02 Oktober 2012 0 komentar
Israel Ibaratkan Ahmadinejad bak Tokoh Jahat di Kitab Ester

Foto : Presiden Israel Shimon Peres (zimbio)
Foto : Presiden Israel Shimon Peres (zimbio)
YERUSALEM - Presiden Israel Shimon Peres mendiskusikan isu Iran bersama Rabbi Ovadia Yossef. Dalam diskusi itu, Peres menyebut Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sama seperti tokoh antagonis di Kitab Ester, Haman.

"Kita mulai melihat bahwa, surga tidak akan mengabaikan apa yang terjadi. Kita harus menyingkirkan "Haman Modern" ini," ujar Peres, seperti dikutip Jerusalem Post, Rabu (3/10/2012).

"Kita semua akan gembira bila berhasil menyingkirkannya tanpa harus menggunakan militer," imbuhnya.

Dalam Kitab Ester, Haman adalah sosok antagonis yang merupakan keturunan dari Agag, Raja Amalek. Sosok Haman disebut sering melakukan pembantaian terhadap bangsa Yahudi yang berada di lingkungan Persia.

Pernyataan Peres diutarakan usai Ahmadinejad menyinggung Israel dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ahmadinejad mengecam Negeri Yahudi yang selama ini melontarkan ancaman serangan ke Iran. Ahmadinejad mengatakan, Israel sama sekali tidak memiliki eksistensi di Timur Tengah.

Mendengar pernyataan itu, Duta Besar Israel untuk PBB Ron Prosor dan para diplomat Israel meninggalkan ruang sidang karena tersinggung. Beberapa hari kemudian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerang Iran sambil membawa gambar bom.

Netanyahu mendeskripsikan proses pengayaan uranium Iran yang sangat ditakuti oleh Israel. Netanyahu pun mengklaim, beberapa tahun lagi senjata nuklir akan muncul di Negeri Persia dan mengancam dunia.

Sikap Netanyahu akhirnya dikecam oleh Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Eshaq Al-e-Habib. Habib mengatakan bahwa, Israel-lah bukti nyata dari ancaman perdamaian. Sikap Netanyahu juga dianggap tidak pantas untuk menggurui Iran.

"Saat ini, rezim dari perdana menteri yang tidak tahu malu dan munafik itu melayangkan tuduhan yang tidak berdasarkan fakta. Ucapannya bertentangan dengan program nuklir kami yang digunakan untuk kepentingan damai," ujar Habib.(AUL)

0 komentar:

Posting Komentar