Pembangunan PLTN Tunggu Lampu Hijau Pemerintah

Posted by Aulia Afzal On Rabu, 26 September 2012 0 komentar
Pembangunan PLTN Tunggu Lampu Hijau Pemerintah

detail berita
ilustrasi PLTN (foto: corbis.com)

JAKARTA - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulisto Wisnubroto menyatakan siap membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Saat ini lembaga yang ditugasi untuk penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan nuklir itu tinggal menunggu lampu hijau dari pemerintah.

"Kami (BATAN) masih melakukan penelitian dan pengembangan serta promosi terkait teknologi nuklir, jika pemerintah sudah menyatakan membutuhkan, kami siap," terang Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto di Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Sementara itu untuk mempersiapkan Indonesia guna membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Tanah Air, BATAN telah melakukan penelitian dan pengembangan di sejumlah daerah.

Selain itu BATAN juga meminta bantuan kepada Intenational Atomic Energy Agency (IAEA). "Kami meminta bantuan mereka (IAEA) akan siap membantu," katanya.

Disisi lain, Persepsi masyarakat terhadap PLTN sebagai sumber energi mungkin tak terlepas dari peristiwa kecelakaan yang terjadi di PLTN Fukushima.

Belajar dari peristiwa tersebut, saat ini BATAN tengah fokus melakukan pendalaman mengenai masalah kegempaan, tsunami, serta bahaya alam/fenomena lainnya (seperti pergeseran permukaan, uplifting, subsidence, likuefaksi, tornado, gunung api, banjir, dan lainnya).

"Dengan memperhatikan aspek tersebut, saat ini bagaimana kita dapat belajar dari peristiwa di Fukushima, sehingga pada akhirnya kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia," imbuh Djarot.

Untuk melakukan instalasi PLTN memerlukan satu tahap awal yang sangat penting san mendasar. Oleh karena itu perhatian harus dikerahkan untuk menghilangkan kesalahan sekecil apapun, dan penetapan kriteria yang disederhanakan sehingga dapat mempengaruhi keselamatan dan ekonomi yang serius.

"PLTN di Indonesia berbeda dengan yang ada di negara lain, kita mencari daerah yang potensi gempa dan tsunaminya kecil," pungkas Djarot.
(amr)

0 komentar:

Posting Komentar