Suarakan Protes Anti-Putin, Punkers Ditahan

Posted by Aulia Afzal On Rabu, 08 Agustus 2012 0 komentar
Suarakan Protes Anti-Putin, Punkers Ditahan

Salah satu anggota kelompok Pussy Riot (Foto: AP)
Salah satu anggota kelompok Pussy Riot (Foto: AP)
MOSKOW - Tiga musisi punk perempuan dihadapkan pada kemungkinan penjara tiga tahun. Mereka ditahan, setelah tiba-tiba saja masuk ke dalam katedral dan menyanyikan lagu melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menggunakan topeng ski dan rok pendek, band bernama Pussy Riot ini menyanyikan lagu yang menentang Putin. Mereka menyuarakan ketidaksukaannya atas keputusan Putin mencalonkan diri kembali sebagai Presiden Rusia. Demikian diberitakan AFP, Rabu (8/8/2012).

Kasus ini mengundang perhatian dunia internasional dan rakyat Rusia pun memiliki penilaian tersendiri dalam kasus tersebut. Beberapa dari mereka menilai perempuan-perempuan tersebut pantas dihukum karena dinilai telah mempermalukan pihak gereja ortodoks Rusia. Sementara beberapa lainnya menilai punkers perempuan, telah diperlakukan tidak adil karena menentang Putin.

Perempuan yang rata-rata berusia 20 tahunan ini, mengaku hanya ingin mengekspresikan kekesalan mereka atas dukungan gereja terhadap Pemerintahan Putin.

Band Pussy Riot pertama kali dikenal masyarakat luas saat terjadi protes anti-Putin sebelumnya dirinya terpilih kembali sebagai Presiden Rusia. Berdiri di atas panggung dari baru, musisi-musisi perempuan ini menyanyikan lagi berjudul "Putin Got Scared" atau "Putin Ketakutan".

Kini, ketiganya terus menjalani proses peradilan. Pihak jaksa penuntut mengeluarkan tuntutan tiga tahun penjara untuk ketiganya yang dianggap terlalu ringan, karena pada dasarnya dakwaan atas mereka seharusnya mencapai tujuh tahun.

Putin pun sempat mengkritik perempuan-perempuan ini, tetapi dirinya menilai hukuman terhadap ketiganya jangan terlalu berat. Putin menyebutkan, ketiga bisa saja memicu kericuhan dengan aksinya.(faj)

0 komentar:

Posting Komentar