Pentangon Ancam Dakwa Penulis Cerita Kematian Osama

Posted by Aulia Afzal On Kamis, 30 Agustus 2012 0 komentar
Pentangon Ancam Dakwa Penulis Cerita Kematian Osama

Osama bin Laden (Foto: Telegraph)
Osama bin Laden (Foto: Telegraph)
WASHINGTON - Pentangon mengatakan, tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk mengajukan tuntutan terhadap seorang mantan pasukan Navy SEAL Amerika Serikat (AS). Pasalnya, mantan pasukan Navy SEAL itu dinilai telah melanggar perjanjian untuk tidak membocorkan rahasia militer lewat bukunya tentang bercerita tentang penyergapan Osama bin Laden.

"Dia telah menandatangani dua perjanjian terselubung dengan Angkatan Laut (AL) pada 2007 lalu," ujar Pentangon seperti dikutip BBC, Jumat (31/8/2012).

Seperti diberitakan sebelumnya seorang mantan pasukan Navy SEAL AS bernama Mark Owen menulis buku berjudul No Easy Day. Buku yang rencananya akan dirilis pekan depan ini menceritakan secara detail peristiwa penangkapan Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. Penasihat hukum Pentangon Jeh Johnson kabarnya telah menulis surat kepada Owen untuk menegaskan pelanggaran material yang dilakukannya.

"Menurut Pentangon, Anda (Owen) telah melakukan pelanggaran material dan pelanggaran atas perjanjian non-disclosure yang sebelumnya Anda tandatangani," tulis Johnson dalam suratnya.

"Pentangon saat ini tengah mempertimbangkan berbagai langkah hukum yang dapat ditempuh," ujar Johnson dalam surat tersebut.

Dalam buku ini Owen mengungkapkan bahwa bin Laden tidak memegang senjata saat pasukan Navy SEAL melakukan penyergapan.

"Osama tidak mempersiapkan diri untuk bertahan, ia tidak berniat untuk perang. Ia selalu meminta para pengikutnya untuk mengenakan rompi bom bunuh diri atau menerbangkan pesawatnya ke arah bangunan. Dalam setiap penugasan Saya, fenomena seperti ini selalu Saya saksikan," tulis Owen dalam bukunya.

Owen diketahui merupakan salah satu anggota Navy SEAL yang menjadi saksi kematian Osama pada Mei 2011 lalu. Kesaksian Owen ini sekaligus membantah kabar sebelumnya yang mengatakan bahwa Osama tewas ketika berusaha meraih senjata.

Dalam buku ini juga disebutkan bahwa pasukan Navy SEAL yang bertugas pada saat itu sama sekali tidak menyukai Presiden Barack Obama. Karena mereka menyadari bahwa Pemerintahan Obama nantinya dengan bangga akan mengakui ini sebagai salah satu keberhasilan mereka.(rhs)

0 komentar:

Posting Komentar