SEOUL - Invasi budaya pop dari Korea Selatan (Korsel) dari sisi musik dan perfilman cukup menjadi ancaman khusus bagi Korea Utara (Korut). Hal itu dinilai menciptakan obyek peperangan baru bagi militer Korut.

Menurut anggota Parlemen Korsel Yoon Sang Hyun, acara televisi Korsel dinilai cukup mengganggu Korut. Pemerintah Korut pun mencari cara baru untuk melakukan indoktrinasi terhadap para pemudanya yang akan bergabung dalam militer.

Yoon mengatakan pula, rekaman serial drama Korsel yang ada dalam CD, DVD atau USB, diselundupkan ke Korut lewat perbatasan China. Selain serial drama dari Negeri Ginseng, musik dan juga berita-berita dari Korsel disebarluaskan ke Korut. Demikian, seperti diberitakan Asahi Shimbun, Rabu (8/8/2012).

Pemuda-pemuda Korut yang tidak mengetahui acara televisi atau musik dari Korsel, tidak akan bisa ikut bergabung untuk membicarakan topik itu bersama rekan-rekannya. Meski pemuda itu bergabung dalam dinas militer, mereka juga tergoda untuk menonton acara televisi Korsel.

Menurut para pejabat militer Korut, siaran-siaran televisi itu dapat memicu upaya subversif dari tubuh militer, terhadap Pemerintah Korut.

Meski Pemerintah Korut berupaya untuk menghentikan arus masuk siaran-siaran televisi dari Korsel, beberapa pihak di Korut bisa memanfaatkan hal itu demi keuntungan. Mereka yang menjadi perantara masuknya budaya-budaya Korsel itu, menyogok pejabat-pejabat di Korut dan berhasil melanjutkan menjadikan penyelundupan materi-materi dari Korsel itu sebagai bisnis.(AUL)