BANGKOK - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menepis anggapan bahwa dirinya masih berada di bawah bayang-bayang kakaknya, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Perdana Menteri Thailand perempuan pertama itu, membantah Thaksin memegang kendali atas pemerintahannya.

"Saya bekerja berdasarkan prosedur yang berlaku dan bekerja bersama kabinet yang ada saat ini," ujar Yingluck, seperti dikutip The Nation, Jumat (6/7/2012).

Kecurigaan atas kemampuan Yingluck ini merebak setelah seorang anggota Parlemen dari Partai Demokrat Thailand yang mengaku bahwa Thaksin mengutus seorang perwakilan untuk bertemu dengan dirinya. Perwakilan itu ditugaskan Thaksin untuk melakukan rekonsiliasi.

Suthep Thaugsuban, yang mewakili wilayah Provinsi Surat Thani, tidak menyebutkan identitas perwakilan Thaksin yang diutus kepadanya. Thaugsuban mencurigai bahwa Thaksin tengah memupuk upaya rekonsiliasi di negaranya, agar bekas taipan media Thailand itu bisa kembali ke Negeri Gajah Putih.

Tetapi Thaugsuban menilai Thaksin tidak bisa dipercaya. Dirinya mengaku sering ditipu berulang kali oleh Thaksin. Tentunya Thaugsuban sadar merupakan yang hal bodoh bila bisa tertipu lagi.

Thaugsuban juga meminta Thaksin segera menarik rencananya mendesak pemerintahan saat ini, untuk menulis undang-undang yang dapat menghapus segala kejahatannya dan memungkinnya untuk kembali pulang ke Thailand.

Dirinya juga mendesak Thaksin agar tidak mengganggu pemerintahan yang dikuasai oleh Partai Phue Thai. Thaugsuban meyakini, di bawah kekuasaan Yingluck Shinawatra, kondisi politik Thailand saat ini lebih stabil dan mampu merampungkan masa jabatannya selama empat tahun bila tidak ditekan oleh Thaksin.(faj)