LONDON - Rincian data jutaan nasabah yang memiliki kartu kredit di Inggris berisiko untuk dicuri hacker. Kartu kredit yang biasa digunakan di toko-toko dan restoran berpotensi dibobol oleh hacker yang mencuri data melalui mesin PIN dan perangkat chip.

Dilansir Telegraph, Selasa (31/7/2012), kelemahan keamanan telah diidentifikasi dalam beberapa terminal chip dan PIN, yang memungkinkan pencuri untuk mengunduh informasi pribadi milik pelanggan kartu kredit. Akibatnya, ribuan terminal yang umumnya ditemukan di toko-toko dan restoran di Inggris, harus diprogram ulang.

Para ahli menemukan adanya kelemahan keamanan, mempengaruhi terminal kartu pembayaran yang menggunakan sebuah kartu dan nomor PIN untuk transaksi. Konsultan keamanan, MWR Infosecurity menunjukan bahwa hal tersebut bisa menimbulkan kerentanan untuk aktivitas hacking.

Menggunakan terminal tangan kedua yang dibeli melalui eBay, MWR mengakses kode komputer pada terminal yang digunakan. Menggunakan kode untuk program, chip palus dan PIN kartu, mereka dapat memuat chip dengan software jahat yang dapat memprogram kembali perangkat reader.

Kartu palsu itu bisa dibuat seperti kartu kredit atau debit untuk tujuan kriminal yang digunakan dengan mudah di toko atau kafe. Kartu palsu itu lalu mentransfer software menuju reader, untuk kemudian memulai menyimpan rincian dari semua kartu yang dimasukkan berikutnya.

Juru bicara dari perusahaan keamanan itu mengatakan, dalam demonstrasi yang dilakukannya, mereka baru saja mendapatkan nomor kartu dan PIN. "Ini akan memberikan jalur data magnetik untuk mengkloning kartu," tuturnya. (fmh)