Taliban Sambut Baik Pembukaan Kembali Jalur Suplai NATO

Posted by Aulia Afzal On Selasa, 31 Juli 2012 0 komentar
Taliban Sambut Baik Pembukaan Kembali Jalur Suplai NATO

Truk yang mengangkut berbagai kebutuhan NATO (Foto: Press TV)
Truk yang mengangkut berbagai kebutuhan NATO (Foto: Press TV)
ISLAMABAD - Bukan hanya Amerika Serikat (AS) yang menyambut baik pembukaan kembali jalur suplai NATO di Pakistan. Selain AS, ternyata Taliban adalah pihak yang juga paling gembira atas hal tersebut.

Sebagai musuh, Taliban dan AS memiliki ironi besar dimana keduanya sama-sama bergantung pada jalur suplai NATO ini untuk menjalankan operasi mereka. Selama ini Taliban sendiri dikabarkan mendapat jutaan dolar dari perusahaan keamanan Afghanistan yang secara ilegal membayar mereka.

Hal itu dilakukan dengan catatan, kelompok Taliban tidak boleh melancarkan serangan ke konvoi logistik pasukan NATO. Meski dalam prakteknya, serangan masih saja terjadi.

Sementara itu dengan dibukanya kembali jalur suplai bagi pasukan NATO ini, AS sendiri sangat diuntungkan karena tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk menempuh rute yang lebih jauh ke Afghanistan.

Jalur ini sendiri kembali dibuka setelah AS memenuhi tuntutan Pakistan untuk meminta maaf atas kematian 24 tentara Pakistan, yang tewas dalam serangan pesawat pengebom AS.

"Menutup jalur suplai ini berarti menyebabkan kesulitan besar. Keuntungan kami menurun drastis karena itu operasi kami juga menurun tidak seperti yang direncanakan sebelumnya," ujar salah seorang Komandan Taliban, seperti dikutip Associated Press dan dilansir Trust, Selasa (31/7/2012).

Salah seorang komandan Taliban lainnya pun mengakui bahwa dana dari perusahaan keamanan Afghanistan adalah sumber utama pendapatan mereka yang digunakan untuk membayar para pejuang, membeli senjata, amunisi serta berbagai perlengkapan lainnya.

"Kami mampu menghasilkan uang yang banyak karena itu pembukaan jalur suplai NATO sangat penting bagi kami," ujar Komandan Taliban.

"Selama ini kami harus menunggu selama tujuh bulan sampai jalur suplai ini kembali dibuka dan kami dapat berpenghasilan kembali. Namun kini semuanya sudah kembali normal," tambahnya.

Sebuah laporan di Kongres AS menyebutkan, perusahaan kontraktor truk rela membayar puluhan juta dolar setiap tahunnya kepada panglima perang lokal di seluruh Afghanistan demi menjaga kelancaran konvoi pasokan mereka. Sejumlah dana kabarnya mengalir ke Taliban.

Sementara itu Kepala Anti-Korupsi di militer AS yang bertugas di Afghanistan Mayor Jenderal Richard Longo tidak  membantah praktek bagi-bagi uang ini.

"Saya pikir akan sangat naif jika Saya mengatakan tidak ada uang yang mengalir ke pihak musuh. Masih ada uang yang mengalir ke kantong penjahat dan menurut Saya ada hubungan antara penjahat dan pemberontak," tegas Longo.(rhs)

0 komentar:

Posting Komentar