DAMASKUS - Pembelotan yang dilakukan oleh petinggi militer Suriah ke Turki dikabarkan terus meningkat. Laporan terakhir menunjukkan sekira 85 petinggi militer telah membelot ke Suriah.

"85 tentara Suriah termasuk diantaranya seorang jenderal dan 14 perwira menengah telah membelot dan melarikan diri ke Turki," ujar salah satu media Turki, TRT Haber, yang dilansir Trust, Selasa, (3/7/2012).

Para pembelot ini kabarnya ditempatkan di kamp pengungsi yang terletak di Provinsi Hatay di bagian selatan Turki. Sebelumnya, lokasi yang sama juga menjadi tempat penampungan bagi sejumlah anggota militer Suriah lainnya yang telah lebih dulu membelot.

Saat ini lokasi tersebut diperkirakan menampung sekira 2 ribu pembelot militer. Aliran para pembelot ini mulai memasuki Turki sejak konflik terjadi di Suriah pada Maret 2011 lalu.

Hubungan Turki dan Suriah sementara ini masih terlibat dalam ketegangan menyusul ditembak jatuhnya dua pesawat Turki oleh Suriah. Menanggapi insiden tersebut, Turki mengumumkan pihaknya akan mengerahkan pesawat artileri di sepanjang perbatasannya dengan Suriah.

Di sisi lain kelompok kemanusiaan Human Right Watch (HRW) menuding pemerintah Suriah terus melakukan kekerasan terhadap warganya dengan melakukan penangkapan secara sewenang-wenang dan penyiksaan.
Laporan HRW dengan judul "Torture Archipelago" ini didasarkan pada pengakuan 200 mantan tahanan termasuk di antaranya anak-anak, perempuan serta para pembelot militer.

"Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh rezim Suriah termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Kami mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk merujuk masalah ini ke Mahkamah Internasional," tulis HRW dalam laporannya.(rhs)