AJDABIYA - Kebakaran melanda tempat pemungutan suara di Kota Ajdabiya, Libya, dan membumi hanguskan seluruh surat suara dan peralatan-peralatan yang dipersiapkan untuk pemilu mendatang. Pejabat setempat mengklaim, ada pihak yang sengaja melakukan serangan untuk mengacaukan pemilu.

"Seluruh perlengkapan yang dipersiapkan untuk pemilu disimpan di gudang ini," ujar pengurus pemilu Libya Abdelqader Habib, seperti dikutip AFP, Jumat (6/7/2012).

"Kami menyimpan surat suara, daftar pemilih, daftar kandidat dan partainya, beberapa poster, stiker, spanduk, kotak suara dan lainnya. Kami tidak tahu siapa yang melakukan ini, namun mereka adalah orang-orang yang tidak menghendaki jadwal penetapan pemilu," tambahnya.

Peristiwa ini terjadi dua hari sebelum proses pemilu di negara tersebut digelar. Pemilu ini dinobatkan sebagai pemilu perdana Libya yang dilaksanakan setelah Moammar Khadafi tumbang dari kekuasaannya.

Meski demikian, perlengkapan untuk pemilu itu sudah hangus terbakar sejak dini hari, sebelum mata hari terbit. Para pelaku pembakaran lokasi itu diduga sekelompok bersenjata.

Serangan serupa pun sempat terjadi di Kota Benghazi. Sekelompok bersenjata menyerang kantor Komisi Pemilu Libya dan menyerukan relokasi kursi di Majelis Nasional yang akan diduduki oleh pejabat sementara di masa transisi.

Sementara itu, kelompok federalis di Libya mendesak adanya pemberian otonomi khusus. Mereka juga mengancam akan memboikot hasil pemilu bila tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh Pemerintah Libya.

Peristiwa itu pun sangat dikecam oleh Dewan Transisi Nasional Libya yang bermarkas di Tripoli. Hal itu dinilai akan menghambat proses pemilu di sejumlah kota.(AUL)