Bahasa Rusia Kembali Ciptakan Kerusuhan di Ukraina

Posted by Aulia Afzal On Rabu, 04 Juli 2012 0 komentar
Bahasa Rusia Kembali Ciptakan Kerusuhan di Ukraina

Foto : Kerusuhan di Ukraina (kyivpost)
Foto : Kerusuhan di Ukraina (kyivpost)
KIEV - Ratusan demonstran bentrok dengan aparat kepolisian di Kota Kiev, Ukraina, mereka menentang undang-undang penggunaan bahasa Rusia. Ketua Parlemen Ukraina juga mengundurkan diri untuk menyuarakan ketidaksetujuannya.

Kepolisian melemparkan gas air mata dan memukuli demonstran dengan menggunakan tongkat. Demonstrasi itu dipimpin oleh fraksi oposisi Ukraina, mereka menggelar aksi di depan bangunan di mana Presiden Viktor Yanukovych akan berpidato.

Undang-undang baru yang disusun oleh partai Yanukovych telah diadopsi oleh parlemen tanpa adanya proses debat. Undang-undang itu akan menjadikan bahasa Rusia sebagai bahasa regional di wilayah timur dan barat Ukraina. Demikian, seperti diberitakan BBC, Rabu (4/7/2012).

Kritik pun bermunculan dan menentang undang-undang itu. Pihak yang menentang undang-undang itu mengatakan bahwa bahasa Rusia akan menyebarkan pengaruh Negeri Beruang Merah di negaranya. Yanukovych juga dikritik karena terlalu akrab dengan Rusia.

Akibat dari munculnya bentrokan itu, Presiden Yanukovych membatalkan diri untuk berpidato. Yanukovych mengundang anggota parlemen dan kepala fraksi di parlemen untuk bertemu dan mendiskusikan sejumlah masalah yang muncul.

Isu penggunaan bahasa Rusia juga membuat anggota Parlemen Ukraina berkelahi. Perkelahian terjadi pada akhir Mei lalu di kantor parlemen dan menyebabkan salah satu anggota fraksi oposisi Mykola Petruk terluka parah.

Sejauh ini, kubu politik di Ukraina terpecah menjadi dua, mereka yang pro-Rusia dan yang pro-Barat. Para politisi pro-Barat di Ukraina kurang setuju bila negaranya menggunakan bahasa Rusia dan memilih untuk bergabung dengan organisasi yang diprakarsai negara Eropa Barat.(AUL)

0 komentar:

Posting Komentar