TOKYO - Jepang dan  Korea Selatan (Korsel) tunda implementasi pakta pembagian informasi intelijen, beberapa jam sebelum akhirnya kesepakatan tersebut seharusnya berlaku hari ini. Kondisi tersebut membuah rasa malu bagi bagi hubungan politik kedua negara.

Pakta militer ini merupakan yang pertama kalinya yang disepakati antara kedua negara, sejak Perang Dunia II. Kesepakatan tersebut dianggap sebuah terobosan antara dua negara tetangga, yang memiliki hubungan sejarah buruk.

Ketika pakta militer itu disepakati, Pemerintah Korsel dihujani kecaman oleh warganya. Sebagian besar dari yang mengecam kesepakatan tersebut adalah mereka yang tidak mempercayai Jepang.

Kabinet Jepang pun sudah menyetujui pakta tersebut Jumat ini, setelah pihak Korsel menyetujuinya terlebih dulu. Tetapi tiba-tiba saja Seoul menarik kembali kesepakatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, penundaan implementasi kesepakatan tersebut dilakukan atas permintaan Jepang. "Perjanjian ini sangat penting bagi kedua belah pihak. Kami yakin mereka (Korsel) masih ingin menerapkannya," ujar Kemlu Jepang, seperti dikutip Associated Press, Jumat (29/6/2012).

Selama ini, Korsel selalu khawatir dengan perkembangan kekuatan militer Jepang pascaperang. Tetapi kedua negara tetangga ini, sama-sama memiliki kekhawatiran khususnya terhadap program nuklir Korea Utara (Korut) dan Iran.(faj)