JK Desak Pembangunan Harmoni dan Perdamaian untuk Rohingya

Posted by Aulia Afzal On Kamis, 04 Oktober 2012 0 komentar
JK Desak Pembangunan Harmoni dan Perdamaian untuk Rohingya

Foto : JK di pertemuan OKI (Yadi Jentak)
Foto : JK di pertemuan OKI (Yadi Jentak)
DOHA - Mantan Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) hadir di pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Doha, Qatar. JK pun mengingatkan kembali pentingnya membangun harmoni baru untuk menciptakan perdamaian di Negara Bagian Arakan, Myanmar.

“Kita tidak bisa membantu pihak tertentu saja, tetapi kedua pihak yang bertentangan harus mendapatkan perhatian. Hanya dengan begitu, harmoni baru dan perdamaian akan terwujud” tegas JK dalam pidato pembukaannya di OKI, dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Kamis (4/10/2012).

Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu, krisis Rohingnya mempunyai dimensi budaya, sejarah, etnik dan agama sehingga perlu strategi dan penanganan khusus. Ketika komponen agama muncul sebagai salah satu factor penyebab konflik, permasalahan akan berpotensi menular keberbagai belahan dunia.

JK juga menyinggung insiden penyerangan dan pembakaran kuil peribadatan yang terjadi di Bangladesh belakangan ini. Muncul pula dugaan yang menyebutkan bahwa, warga Rohingya adalah pelaku serangan itu.

Dalam pidatonya di OKI, JK turut mengulas tentang sejarah Myanmar yang lebih dari 30 tahun berada di bawah kepemimpinan junta militer. Dalam hal itu, sulit bagi komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik Rohingya.

Menurut JK, kita tidak bisa mengubah sejarah dan budaya masayarakat di Myanmar, namun kita bisa membantu mereka mendesain masa depannya. Saat ini ada sekira 60.000  pengungsi Rohingya yang kondisinya sangat memprihatinkan. Berdasarkan pengalaman Indonesia, apabila para pengungsi tersebut dibiarkan hidup tertekan selama lebih dari 6 bulan, maka yang terjadi adalah depresi yang parah dikalangan para pengungsi yang bisa memunculkan kerusuhan baru yang lebih brutal.

JK mendesak seluruh peserta di pertemuan OKI , untuk segera bertindak cepat, melaksanakan program jangka pendek dan jangka panjang membantu penyelesaian konflik komunal tersebut agar tercipta harmoni dan perdamaian.

“Kita jadikan perdamaian di Rakhine sebagai kontribusi dunia Islam bagi dunia,” ucap JK ketika menutup pidatonya.(AUL)

0 komentar:

Posting Komentar