Tunjukkan Solidaritas, Aktivis Myanmar Batalkan Kunjungan ke AS

Posted by Aulia Afzal On Sabtu, 15 September 2012 0 komentar
Tunjukkan Solidaritas, Aktivis Myanmar Batalkan Kunjungan ke AS

Ming Ko Naing (tengah) dalam aksinya menuntut pembebasan Suu Kyi (Foto: Irrawaddy)
Ming Ko Naing (tengah) dalam aksinya menuntut pembebasan Suu Kyi (Foto: Irrawaddy)
NAYPYIDAW - Salah seorang aktivis Myanmar Min Ko Naing membatalkan perjalanannya ke Amerika Serikat (AS). Tindakan itu dia ambil sebagai bentuk solidaritas terhadapan belasan aktivis lainnya yang mengalami hambatan dalam pembuatan paspor.

Perjalanan Min Ko Naing ke AS ini bertujuan untuk menerima Democracy Award dimana dia merupakan satu dari lima aktivis Myanmar yang mendapat penghargaan serupa. Menurut National Endowment for Democracy, Min Ko Naing dan empat rekan sesama aktivis lainnya telah memberikan kontribusi siginifikan terhadap gerakan demonstrasi di Myanmar.

Menurut Associated Press, Sabtu (15/9/2012) Min Ko Naing acara puncak pemberian penghargaan tersebut akan berlangsung pekan depan. Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dijadwalkan turut hadir dalam acara ini sebagai pembicara utama.

Sosok Ming Ko Naing dikenal sebagai tokoh dari protes pro-demokrasi pada tahun 1988 dan 2007 lalu. Selama 20 tahun terakhir Ming Ko Naing dijadikan tahanan rumah oleh Junta Militer sebelum akhirnya ia dibebaskan pada Januari lalu. Sejumlah aktivis lainnya juga mengalami nasib yang sama dengan Ming Ko Naing.

Ming Ko Naing tidak mengalami kesulitan dalam pengurusan paspor menjelang keberangkatannya ke Negeri Paman Sam. Namun tidak demikian dengan nasib puluhan rekan sesama aktivisnya. Permintaan pembuatan paspor mereka ditolak oleh Kementerian Dalam Negeri Myanmar.

"Saya sangat menghargai penghargaan yang diberikan oleh National Endowment for Democracy namun saya memutuskan untuk tidak berkunjung ke Washington. Pada dasarnya saya tidak akan pergi sendiri ketika rekan-rekan saya yang lain ditolak hak-hak kewarganegaraannya. Kami harus diperlakukan sama," tegas Ming Ko Naing.

Beberapa orang lainnya yang juga menerima Democracy Award ini antara lain pemimpin partai politik etnis Shan, Hkun Htun Oo dan aktor sekaligus sutradara yang belakangan dikenal sebagai aktivis Kyaw Thu.

Penghargaan ini juga turut diberikan kepada seorang dokter dari etnis Karen yang menyediakan perawatan medis di perbatasan Thailand dan pemimpin gerakan mahasiswa 1988, Aung Din yang juga mantan tahanan politik di Myanmar.(rhs)

0 komentar:

Posting Komentar