Protes Film "Innocent of Muslims", 8 Demonstran Ditangkap
Unjuk rasa di Australia (Foto: Adelaide Now)
SYDNEY - Ratusan orang turun ke jalan-jalan di Australia memprotes beredarnya film Innocent of Muslims yang dinilai merendahkan Islam. Demonstrasi yang berakhir ricuh ini menyebabkan enam petugas terluka sementara delapan pengunjuk rasa ditangkap karena terlibat dalam bentrokan.
Menurut Reuters, Sabtu (15/9/2012) awalnya sekira 200 orang berkumpul di luar gedung Konsulat Amerika Serikat (AS) di Sydney, Australia. Namun jumlah para pengunjuk rasa meningkat menjadi dua kali lipat.
Beberapa pengunjuk rasa mengusung sejumlah spanduk bertuliskan kecaman atas film yang menghina Nabi Muhammad tersebut. Polisi kabarnya juga memblokir beberapa jalan untuk mencegah meningkatnya aksi protes.
Juru bicara kepolisian mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan para demonstran setelah mereka memilih berkumpul di sebuah taman di pusat Kota Sydney.
Sementara itu Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengutuk keras demonstrasi yang berlangsung di Sydney tersebut. Gillard menegaskan unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut sama sekali tidak dapat diterima.
"Protes yang disertai dengan kekerasan tidak akan dapat diterima. Tidak hari ini dan selamanya," ujar PM Australia itu.
Australia yang merupakan sekutu AS diketahui memiliki populasi umat Islam sekira 476 ribu atau 2,2 persen dari seluruh populasi yang ada di Negeri Kanguru tersebut.
Unjuk rasa di Australia ini merupakan bagian dari gelombang protes atas beredarnya film buatan sineas AS itu. Sebelumnya demonstrasi lebih dulu terjadi di Libya, Mesir, Yaman, Iran, Sudan dan Tunisia.(rhs)
Menurut Reuters, Sabtu (15/9/2012) awalnya sekira 200 orang berkumpul di luar gedung Konsulat Amerika Serikat (AS) di Sydney, Australia. Namun jumlah para pengunjuk rasa meningkat menjadi dua kali lipat.
Beberapa pengunjuk rasa mengusung sejumlah spanduk bertuliskan kecaman atas film yang menghina Nabi Muhammad tersebut. Polisi kabarnya juga memblokir beberapa jalan untuk mencegah meningkatnya aksi protes.
Juru bicara kepolisian mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan para demonstran setelah mereka memilih berkumpul di sebuah taman di pusat Kota Sydney.
Sementara itu Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengutuk keras demonstrasi yang berlangsung di Sydney tersebut. Gillard menegaskan unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut sama sekali tidak dapat diterima.
"Protes yang disertai dengan kekerasan tidak akan dapat diterima. Tidak hari ini dan selamanya," ujar PM Australia itu.
Australia yang merupakan sekutu AS diketahui memiliki populasi umat Islam sekira 476 ribu atau 2,2 persen dari seluruh populasi yang ada di Negeri Kanguru tersebut.
Unjuk rasa di Australia ini merupakan bagian dari gelombang protes atas beredarnya film buatan sineas AS itu. Sebelumnya demonstrasi lebih dulu terjadi di Libya, Mesir, Yaman, Iran, Sudan dan Tunisia.(rhs)
0 komentar:
Posting Komentar