"Islamophobia adalah Kejahatan Kemanusiaan!"
Demo anti-AS di Prancis akibat peredaran film yang melecehkan Islam (Foto: RT)
ANKARA - Menurut Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan Islamophobia adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Pernyataan PM Erdogan ini muncul sebagai tanggapan atas beredarnya film Innocent of Muslim yang dinilai melecehkan Islam.
Ditambahkan PM Erdogan bahwa selama ini Turki menganggap tindakan anti-Semitisme sebagai sebuah kejahatan kendati Negara-negara Barat tidak menggolongkan Islamophobia sebagai hal yang sama. PM Turki mengatakan, dirinya akan membawa kisruh peredaran film Innocent of Muslims ini dalam sidang Majelis Umum PBB pada 25 September mendatang.
"Saya sebagai PM sebuah negara dimana sebagian besar warganya Muslim, menyebut anti-Semitisme adalah sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, Barat tidak mengakui bahwa Islamophobia adalah kejahatan yang sama. Inilah yang mendorong diproduksinya film ini, untuk memprovokasi kelompok fundamentalis di kalangan Muslim," ujar PM Turki, seperti diberitakan Today's Zaman dan dikutip Trend, Senin (17/9/2012).
"Maka ketika itu merupakan sebuah tindakan provokasi harus ada aturan hukum internasional atas serangan terhadap sesuatu yang sakral terlebih menyangkut dengan keyakinan. Karenanya kita harus sebanyak mungkin mengadopsi peraturan internasional dan tentunya melakukan sesuatu melalui hukum nasional," tegas Erdogan.
Erdogan juga menyakinkan bahwa Turki serius untuk menjadikan Islamophobia sebagai kejahatan kemanusiaan.
"Kebebasan untuk berpikir dan berkeyakinan berakhir ketika kebebasan yang sama milik orang lain dimulai. Anda bisa mengatakan apa saja tentang pikiran dan keyakinan Anda namun Anda harus berhenti ketika menyangkut kebebasan orang lain," tegas PM Turki.
"Saya mampu memasukkan isu Islamophobia ini sebagai kejahatan rasial di pertemuan internasional di Warsawa mendatang," ujarnya.
PM Turki mengatakan, pemerintahannya akan membuat sebuah aturan perundang-undangan atas tindakan menghujat dan ofensif terhadap seluruh keyakinan umat beragama. "Turki dapat menjadi contoh dalam hal ini," tutur PM Erdogan.
Menurut Erdogan aksi protes menentang film kontroversial tersebut di Turki merupakan ledakan emosional yang lama tertahan. "Pada 10 tahun terakhir, ekstrimis di Turki telah dikekang. Selama itu pula kami bertindak sebagai penangkal petir," tegas Erdogan.(rhs)
Ditambahkan PM Erdogan bahwa selama ini Turki menganggap tindakan anti-Semitisme sebagai sebuah kejahatan kendati Negara-negara Barat tidak menggolongkan Islamophobia sebagai hal yang sama. PM Turki mengatakan, dirinya akan membawa kisruh peredaran film Innocent of Muslims ini dalam sidang Majelis Umum PBB pada 25 September mendatang.
"Saya sebagai PM sebuah negara dimana sebagian besar warganya Muslim, menyebut anti-Semitisme adalah sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, Barat tidak mengakui bahwa Islamophobia adalah kejahatan yang sama. Inilah yang mendorong diproduksinya film ini, untuk memprovokasi kelompok fundamentalis di kalangan Muslim," ujar PM Turki, seperti diberitakan Today's Zaman dan dikutip Trend, Senin (17/9/2012).
"Maka ketika itu merupakan sebuah tindakan provokasi harus ada aturan hukum internasional atas serangan terhadap sesuatu yang sakral terlebih menyangkut dengan keyakinan. Karenanya kita harus sebanyak mungkin mengadopsi peraturan internasional dan tentunya melakukan sesuatu melalui hukum nasional," tegas Erdogan.
Erdogan juga menyakinkan bahwa Turki serius untuk menjadikan Islamophobia sebagai kejahatan kemanusiaan.
"Kebebasan untuk berpikir dan berkeyakinan berakhir ketika kebebasan yang sama milik orang lain dimulai. Anda bisa mengatakan apa saja tentang pikiran dan keyakinan Anda namun Anda harus berhenti ketika menyangkut kebebasan orang lain," tegas PM Turki.
"Saya mampu memasukkan isu Islamophobia ini sebagai kejahatan rasial di pertemuan internasional di Warsawa mendatang," ujarnya.
PM Turki mengatakan, pemerintahannya akan membuat sebuah aturan perundang-undangan atas tindakan menghujat dan ofensif terhadap seluruh keyakinan umat beragama. "Turki dapat menjadi contoh dalam hal ini," tutur PM Erdogan.
Menurut Erdogan aksi protes menentang film kontroversial tersebut di Turki merupakan ledakan emosional yang lama tertahan. "Pada 10 tahun terakhir, ekstrimis di Turki telah dikekang. Selama itu pula kami bertindak sebagai penangkal petir," tegas Erdogan.(rhs)
0 komentar:
Posting Komentar