BANGKOK - Pengadilan dari pemimpin pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra atau yang biasa disebut "Kaus Merah", mengalami penundaan. Mereka didakwa atas keterlibatan dengan kerusuhan berdarah pada 2010 lalu.

24 orang figur pemimpin "Kaus Merah",-termasuk lima orang yang saat ini menjadi anggota parlemen- diperintahkan untuk menjalani pengadilan pada November mendatang. Penundaan itu dilakukan, karena anggota parlemen ini baru memasuki masa reses pada November mendatang.

"Pengadilan sepakat untuk menunda pengadilan awal hingga sesi parlemen selesai pada 28 November," ujar hakim, seperti dikutip The Bangkok Post, Kamis (9/8/2012).

Protes anti-pemerintah yang terjadi di Bangkok, April dan Mei 2010 oleh "Kaus Merah", telah memicu serangkaian kerusuhan antara pendemo dengan pasukan pemerintah. Insiden ini menyebabkan 90 orang tewas dan hampir 1.900 lainnya terluka. Sebagian besar dari para korban ini adalah warga sipil.

Sebagian besar pemimpin "Kaus Merah" menyerah kepada polisi setelah pihak militer melancarkan tindakan keras, terhadap basis pertahanan mereka di Bangkok. Hingga kini, tidak ada satupun pejabat pemerintah dan militer didakwa atas kematian para korban.

Polisi mengatakan, sekira 1.000 pendukung "Kaus Merah" yang juga mendukung mantan PM Thaksin Shinawatra, berkumpul di luar tempat pengadilan hari ini. Protes itu dilakukan untuk mendukung pemimpin mereka.(faj)