Perilaku Pengguna Jalan Penyebab Utama Kecelakaan
Selama periode itu tercatat 4.333 kejadian kecelakaan. Selain korban meninggal dunia, terdapat korban luka berat yang mencapai 1.222 orang dan luka ringan 4.086 orang. Akibat kejadian tersebut kerugian yang ditaksir mencapai Rp 8.330.279.704.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menilai salah satu kontributor terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengguna jalan.
Menurutnya perilaku pengguna jalan termasuk didalamnya adalah pola pikir yang salah atau referensi yang minim atas "Hazards Perception". Itu menjadi pokok pemicu. Lalu terdapat pula perilaku tidak tertib di jalan, mengabaikan bahaya, mengabaikan tanda-tanda keletihan.
"Selain itu pemudik banyak mengabaikan segala potensi resiko yang merugikan serta mengabaikan bahwa pekerjaan mengemudi memerlukan kompetensi yang meliputi: Pengertahuan dari pendidikan, Keterampilan & Perilaku." imbuhnya.
Seiring terus meningkatnya angka kecelakaan tersebut, Jusri menilai pemerintah tidak mampu bekerja sendirian dalam menekan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan jatuhnya korban luka maupun jiwa. Oleh karenanya ia mengajak segenap elemen untuk memberi contoh yang baik selama berkendara di jalan.
"Pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri, Keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak; saya, Anda, kita semua!! Mari bahu membahu menyadarkan orang-orang terdekat arti dari keselamatan dijalan berikan contoh-contoh perilaku tertib di jalan." tutup Jusri.
(zwr)
F: ilustrasi mudik sepeda motor (daylife)
JAKARTA - Sejak 11 Agustus (H-8) hingga 23 Agustus 2012 (H+3) pukul 20.00 WIB, tercatat jumlah korban pemudik yang tewas mencapai 760 jiwa. Hasil itu berdasarkan Laporan Sementara Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu.
Selama periode itu tercatat 4.333 kejadian kecelakaan. Selain korban meninggal dunia, terdapat korban luka berat yang mencapai 1.222 orang dan luka ringan 4.086 orang. Akibat kejadian tersebut kerugian yang ditaksir mencapai Rp 8.330.279.704.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menilai salah satu kontributor terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengguna jalan.
Menurutnya perilaku pengguna jalan termasuk didalamnya adalah pola pikir yang salah atau referensi yang minim atas "Hazards Perception". Itu menjadi pokok pemicu. Lalu terdapat pula perilaku tidak tertib di jalan, mengabaikan bahaya, mengabaikan tanda-tanda keletihan.
"Selain itu pemudik banyak mengabaikan segala potensi resiko yang merugikan serta mengabaikan bahwa pekerjaan mengemudi memerlukan kompetensi yang meliputi: Pengertahuan dari pendidikan, Keterampilan & Perilaku." imbuhnya.
Seiring terus meningkatnya angka kecelakaan tersebut, Jusri menilai pemerintah tidak mampu bekerja sendirian dalam menekan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan jatuhnya korban luka maupun jiwa. Oleh karenanya ia mengajak segenap elemen untuk memberi contoh yang baik selama berkendara di jalan.
"Pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri, Keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak; saya, Anda, kita semua!! Mari bahu membahu menyadarkan orang-orang terdekat arti dari keselamatan dijalan berikan contoh-contoh perilaku tertib di jalan." tutup Jusri.
(zwr)
0 komentar:
Posting Komentar