JENEWA - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan penundaan dari seluruh program bantuannya ke Pakistan. Hal itu disebabkan karena memburuknya kondisi keamanan di Pakistan, terutama setelah Taliban memenggal dokter asal Inggris.

"Seluruh aktivitas penyaluran bantuan sudah dihentikan. Proyek rehabilitasi ekonomi di Paksitan juga diakhiri," ujar Kepala Operasi ICRC di Asia Selatan Jacques de Maio, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/8/2012).

"Kami sudah menutup sejumlah kantor perwakilan di sana. Selain itu kami membatalkan rencana kunjungan untuk menemui tahanan Pakistan," tambahnya.

Penghentian bantuan merupakan hal yang sangat jarang dilakukan ICRC. ICRC juga sudah menjalin kerja sama dengan Pakistan sejak Inggris angkat kaki dari negara tersebut. ICRC selalu membantu Pakistan dalam mengatasi kesulitan para korban perang.

Pada 2011, Pakistan menjadi salah satu negara yang menjadi tuan rumah operasi ICRC terbesar. ICRC mempekerjakan 1.300 orang stafnya di Pakistan untuk membantu ratusan hingga ribuan warga.

Namun insiden pemenggalan yang dilakukan militan Taliban terhadap seorang dokter bernama Khalil Rasjed Dale, membuat ICRC kecewa. Menurut Taliban, Pakistan tidak membayar tebusan terhadap penyanderaan Dale, oleh karena itulah Dale dibunuh.

Pakistan pun dianggap menjadi tempat yang cukup berbahaya bagi seorang relawan kemanusiaan. Pada Juli lalu, sekelompok bersenjata menembak staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan seorang ekspatriat yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).(AUL)