Akankah Reformasi Hadir di Korut?

Posted by Aulia Afzal On Minggu, 19 Agustus 2012 0 komentar
Akankah Reformasi Hadir di Korut?

Kim Jong Un (Foto: Mirror)
Kim Jong Un (Foto: Mirror)
PYONGYANG - Pergantian rezim Korea Utara (Korut) pasca wafatnya Kim Jong-Il menyebarkan berbagai spekulasi terkait reformasi yang akan dilakukan pemimpin baru Korut Kim Jong-Un. Sebagai negara tetangga yang lama bersiteru, Korea Selatan (Korsel) pun turut mengharap agar Korut segera mengubah kebijakan yang mengarah pada reformasi dan keterbukaan.

Namun secara tegas Korut menolak hal tersebut dengan mengatakan, era reformasi dan keterbukaan adalah sebuah kekonyolan. Militer Korut menegaskan fokus utama Jong Un saat ini adalah melanjutkan kebijakan militer sang ayah dan membangun kehidupan yang nyaman bagi rakyat Korut di bawah payung Sosialisme.

"Mengharapkan perubahan kebijakan dan reformasi di Korut tidak lain hanyalah sebuah mimpi bodoh dan konyol. Layaknya menginginkan matahari terbit dari barat," ujar salah satu sumber dari militer Korut seperti dilansir BBC, Minggu (19/8/2012).

"Tidak akan ada perubahan sekecil apapun dalam kebijakan Korut. Setiap gagasan reformasi terlarang. Lagipula jika hal tersebut terjadi, maka itu akan menjadi kemenangan bagi Korsel," tegas sumber tersebut.

Salah seorang koki asal Jepang Kenji Fujimoto yang sempat menjadi juru masak pribadi Jong-Un mengatakan, bahwa pemimpin muda Korut itu bermaksud untuk mereformasi kebijakan Korut mengikuti kebijakan China.

"Ketika Saya pergi ke Eropa atau Jepang, Saya melihat produk makanan melimpah ruah namun ketika Saya kembali ke Korut, tidak ada apa-apa. Apakah kita perlu mempelajari kebijakan China?," ujar Fujimoto mengutip pernyataan Jong Un.

Kendati demikian banyak pihak yang masih pesimis bahwa reformasi dapat terjadi di Korut pasalnya Jong-Un dinilai akan tetap memilih prinsip-prinsip sosialis dalam memimpin negaranya. Dunia pun masih harus menunggu kemana Jong-Un akan membawa Negara Komunis itu.(rhs)

0 komentar:

Posting Komentar