JAKARTA - Keberadaan kendaraan roda dua alias sepeda motor yang terus meningkat tentunya memicu tingginya angka kecelakaan yang melibatkan bikers. Untuk menghindari hal tersebut maka setiap pengendara motor harus mengenali karakter sang tunggangan.
 
"Sudah sepatutnya pengendara mampu mengenali karakter serta dinamika setiap kendaraan yang digunakan," terang Jusri Palubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) belum lama ini.
 
Menurut Jusri, panduan sederhana dalam pengecekan kendaraan menggunakan metode T CLOCK (Tire, Control, Lights & electrical, Oil, Chassis, Kickstand dan spion).
 
Metode yang dimaksud adalah pengecekan ban, apakah masih dalam kualitas bagus atau tidak. Peran ban pada kendaraan sangatlah penting. Pasalnya ban merupakan satu-satunya komponen pada kendaraan yang bersentuhan langsung pada permukaan jalan.
 
Selain itu pengecekan lampu dan kelistrikan. Hal ini untuk memastikan lampu bekerja secara maksimal agar tidak mengganggu aktifitas berkendara dimalam hari dan kinerja sepeda motor.
 
Berikutnya memeriksa kualitas dan volume oli, agar kinerja mesin tetap terjaga. Sementara pengecekan sasis, dimaksudkan untuk memastikan rangka dalam keadaan baik. Sebab jika terjadi cacat pada sasis maka akan mempengaruhi handling berkendara.
 
Lebih lanjut pengecekan 'standar kaki' diperlukan untuk menjaga kestabilan motor saat dalam posisi tidak terpakai. Apabila kondisi standar tidak seimbang maka dikhawatirkan sepeda motor dapat dengan mudah terjatuh. Sementara memeriksa spion ditujukan untuk memudahkan pengendara mengawasi kendaraan di belakangnya. Jika spion kendur tentunya mengganggu pengendara dalam mengantisipasi kendaraan di belakang.
 
"Metode cek ini idealnya dilakukan harian dan jika tidak punya waktu luang maka luangkanlah menjadi setiap pekan." tutup Jusri.
(zwr)