PEKANBARU - Pihak subkontraktor mengancam akan melakukan aksi lanjutan membongkar main stadion PON XVIII, jika tuntutan mereka tentang pembayaran tagihan tidak dibayar juga.
 
"Pembongkaran main stadion kali ini baru tahap awal, jika tidak ada kejelasan juga dari pihak perusahaan konsorsium, jangan salahkan kami jika akan membongkar lagi apa yang telah kami kerjakan," kata Wahyu salah satu subkontrak dari PT Hari Puas dalam perbincangan dengan Okezone, Minggu (24/6/2012).
 
Karena menurut pemborong proyek main stadion PON yang mereka bongkar masih bagian dari hak mereka.
 
"Yang kami bongkar adalah barang-barang kami sendiri. Jika tidak dibayar hak kami, ya kami bebas melakukan apa saja hak kami," ketusnya.
 
Menurut Wahyu, pihak konsorsium yakni PT Waskita Karya, Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) dinilai mengabaikan kewajibanya untuk melunasi tunggakan hutang sekitar Rp 22 milar lagi.
 
"Hutang yang baru dibayar kepada kami baru Rp 8 miliar. Sementara sisanya tidak ada kejelasan kapan akan dibayar piutang kami. Nasib kami digantung. Padahal kami juga kan harus membayar gaji ratusan pekerja kami. Bayangkan sudah 8 bulan mereka menunggak pembayaran. Padahal kewajiban kami sudah kami kerjakan," tukasnya.
 
Dalam tahap awal ini, 11 subkontraktor telah membongkar sekitar 200 kursi main stadion PON Selain kursi, mereka juga mengambil lampu, soundsystem, papan skor stadion yang akan dipergunakan dalam pembukaan PON ke XVIII pada 9 September 2012 mendatang.
 
(win)