Obama Diwariskan Kekacauan Ekonomi
Foto : Presiden AS Barack Obama (AP)
WASHINGTON - Isu ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) saat ini. Namun Presiden Barack Obama dinilai diwarisi kekacauan ekonomi di saat dirinya menjabat sebagai Presiden AS.
Menurut pengamat ekonomi AS Thomas E. Mann dari Brooking dari Brooking Institute, Presiden Obama memimpin Amerika di saat yang buruk. Obama dianggap diwarisi kekacauan.
"Barack Obama diwarisi kekacauan (ekonomi) di saat dirinya menjabat Presiden AS. Jujur saja, saat itu (2008) kondisi ekonomi AS terus dalam jalan menuju kehancuran. Amerika berjuang dari krisis sebelum dan sesudah inagurasi Presiden Obama," ucap Thomas E. Mann, di hadapan wartawan, Washington, Jumat (28/9/2012) atau Sabtu (29/9/2012).
"Satu bulan pertama dari pemerintahan, Obama sudah dihadapi ancaman resesi ekonomi yang diikuti dengan hilangnya sekira 850 ribu pekerjaan. Sekira enam bulan dirinya berkuasa, usai paket stimulus diloloskan, AS mulai menunjukkan pertumbuhan dalam ekonomi. Tetapi karena situasi ekonomi yang buruk, pengangguran akhirnya lebih tinggi dari biasanya," tuturnya.
Mann menambahkan, tingkat pengangguran memang akhirnya menurun. Tetapi, hal tersebut belum menunjukkan peningkatan signifikan dari perekonomian Amerika Serikat. Tingkat pengangguran dari 10 persen yang menurun hingga 8,2 persen, tetapi pemerintah masih belum bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk lulusan baru.
Bagi Mann, pertumbuhan ekonomi menjadi variatif dalam beberapa waktu terakhir. Tahun ini tingkat pertumbuhan menurun dari 1,7 persen menjadi 1,3 persen. Ini tidak lepas dari kesulitan panen yang terjadi di wilayah bagian Midwest di AS.
"Jelas sekali kami membutuhkan perubahan struktur finansial. Untungnya, Federal Reserve berhasil bersikap fleksibel yang bisa menghentikan negara ini masuk ke dalam krisis ekonomi global," tegasnya.
Selain itu, Mann melihat adanya kebuntuan politik yang terjadi di Amerika saat ini, membuahkan kesulitan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan fiskal yang bisa merespons masalah yang ekonomi sekarang dihadapi oleh Negeri Paman Sam.(AUL)
Menurut pengamat ekonomi AS Thomas E. Mann dari Brooking dari Brooking Institute, Presiden Obama memimpin Amerika di saat yang buruk. Obama dianggap diwarisi kekacauan.
"Barack Obama diwarisi kekacauan (ekonomi) di saat dirinya menjabat Presiden AS. Jujur saja, saat itu (2008) kondisi ekonomi AS terus dalam jalan menuju kehancuran. Amerika berjuang dari krisis sebelum dan sesudah inagurasi Presiden Obama," ucap Thomas E. Mann, di hadapan wartawan, Washington, Jumat (28/9/2012) atau Sabtu (29/9/2012).
"Satu bulan pertama dari pemerintahan, Obama sudah dihadapi ancaman resesi ekonomi yang diikuti dengan hilangnya sekira 850 ribu pekerjaan. Sekira enam bulan dirinya berkuasa, usai paket stimulus diloloskan, AS mulai menunjukkan pertumbuhan dalam ekonomi. Tetapi karena situasi ekonomi yang buruk, pengangguran akhirnya lebih tinggi dari biasanya," tuturnya.
Mann menambahkan, tingkat pengangguran memang akhirnya menurun. Tetapi, hal tersebut belum menunjukkan peningkatan signifikan dari perekonomian Amerika Serikat. Tingkat pengangguran dari 10 persen yang menurun hingga 8,2 persen, tetapi pemerintah masih belum bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk lulusan baru.
Bagi Mann, pertumbuhan ekonomi menjadi variatif dalam beberapa waktu terakhir. Tahun ini tingkat pertumbuhan menurun dari 1,7 persen menjadi 1,3 persen. Ini tidak lepas dari kesulitan panen yang terjadi di wilayah bagian Midwest di AS.
"Jelas sekali kami membutuhkan perubahan struktur finansial. Untungnya, Federal Reserve berhasil bersikap fleksibel yang bisa menghentikan negara ini masuk ke dalam krisis ekonomi global," tegasnya.
Selain itu, Mann melihat adanya kebuntuan politik yang terjadi di Amerika saat ini, membuahkan kesulitan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan fiskal yang bisa merespons masalah yang ekonomi sekarang dihadapi oleh Negeri Paman Sam.(AUL)
0 komentar:
Posting Komentar