Biksu Berharap Isu Rohingya Disosialisasikan dengan Baik
Protes menuntut keadilan Muslim Rohingya (Foto: Reuters)
JAKARTA - Ketua Sangha (kumpulan alim ulama) Mahayana, Suhu Duta Wira, menegaskan kedatangannya ke kantor PBNU adalah sebagai anak bangsa. Mereka berharap isu pembantaian Rohingya dapat disosialisasikan dengan baik.
"PBNU itu konsisten. Bahkan tentang Piagam Jakarta, kita duduk di sini karena anak bangsa. Kami berharap isu Rohingya dapat disosialisasikan," ujar Duta Vira di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (1/8/2012).
"Tentu, PBNU bisa mengimbau PBB dan lainnya," dia mengimbuhkan.
Komunitas Buddhis Indonesia sebelumnya juga menyuarakan kecamannya terhadap insiden pembantaian warga Rohingya di Myanmar. Mereka mengunjungi PBNU karena yakin, PBNU menjadi salah satu organisasi yang cukup berpengaruh di Indonesia.
Duta Vira menegaskan pula konflik di Myanmar harus cepat diselesaikan, sebelum menyebar dan menjadi isu yang liar. Pada dasarnya, konflik di Arakan adalah konflik komunal, namun banyak pihak yang tidak paham dan mendefinisikan konflik itu sebagai konflik agama.
Pimpinan sekolah Buddha itu juga mengambil contoh pengurusan kewarganegaraan yang dilakukan Indonesia terhadap warga China di Tanggerang. Menurutnya, mekanisme itu bisa diselesaikan dengan mekanisme serupa.(faj)
"PBNU itu konsisten. Bahkan tentang Piagam Jakarta, kita duduk di sini karena anak bangsa. Kami berharap isu Rohingya dapat disosialisasikan," ujar Duta Vira di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (1/8/2012).
"Tentu, PBNU bisa mengimbau PBB dan lainnya," dia mengimbuhkan.
Komunitas Buddhis Indonesia sebelumnya juga menyuarakan kecamannya terhadap insiden pembantaian warga Rohingya di Myanmar. Mereka mengunjungi PBNU karena yakin, PBNU menjadi salah satu organisasi yang cukup berpengaruh di Indonesia.
Duta Vira menegaskan pula konflik di Myanmar harus cepat diselesaikan, sebelum menyebar dan menjadi isu yang liar. Pada dasarnya, konflik di Arakan adalah konflik komunal, namun banyak pihak yang tidak paham dan mendefinisikan konflik itu sebagai konflik agama.
Pimpinan sekolah Buddha itu juga mengambil contoh pengurusan kewarganegaraan yang dilakukan Indonesia terhadap warga China di Tanggerang. Menurutnya, mekanisme itu bisa diselesaikan dengan mekanisme serupa.(faj)
0 komentar:
Posting Komentar